KATA
SULIT
1. Keputihan : Nama gejala yang
diberikan untuk menamai cairan/sekresi vagina yang tidak berupa darah dan dapat
dibedakan fisiologis dan patofisiologis
2. G3P2A0 : Kehamilan ke-3, Partus
ke-2, Abortus 0
KATA
KUNCI
1. Wanita 30 tahun GIIIPIIA0.
2.
Usia
kehamilan 34 minggu.
3.
Keluhan
keputihan berwarna kuning kehijauan dan berbau.
4. Gatal, nyeri saat kencing dan
berhubungan seksual.
PERTANYAAN
1. Jelaskan anatomi organ reproduksi
wanita dan fisiologi pada keputihan?
2.
Jelaskan
etiologi dari keputihan?
3.
Jelaskan
patofisiologi terjadinya keputihan pada skenario?
4.
Jelaskan
patomekanisme dari tiap gejala?
5.
Sebutkan
langkah-langkah diagnosis dari gejala pada skenario?
6.
Jelaskan
differential diagnosis dari skenario?
7.
Sebutkan
pencegahan penyakit yang dapat menyebabkan keputihan?
8. Jelaskan perspektif islam
mengenai keputihan dan prinsip penanganannya?
JAWABAN
1.
ANATOMI
ORGANA GENILATALIA FEMINIMA
A.
Genitalia
Eksterna
Mons pubis
Mons
pubis atau mons veneris merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang
lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis.
Labia mayor
Labia
mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan
jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons
pubis ke arah bawah mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis
tengah
Labia minor
Labia
minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang
panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah
klitoris dab menyatu dengan fourchette
Klitoris
Klitoris
adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah arkus
pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat sekitar 6×6 mm atau
kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive daripada badannya.
Saat wanita secara seksual terangsang, glands dan badan klitoris
membesar.Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan meningkatkan
ketegangan seksual.
Prepusium
klitoris
Dekat
sambungan anterior, labia minor kanan dankiri terpisah menjadi bagian medial
dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk
prepusium, penutup yang berbentuk seperti kait
Vestibulum
Vestibulum
adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara labia minora,
klitoris, dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra,
kelenjar parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar
paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia
(deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana
jins yang ketat).
Meatus
uretra juga merupakan bagian dari reproduksi karena letaknya dekat dan menyatu
dengan vulva. Meatus mempunyai muara dengan bentuk bervariasi dan berwarna
merah muda atau kemerahan, dan sering disertai tepi yang agak berkerut. Meatus
menandai bagian terminal atau distal uretra. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm
di bawah klitoris.
Kelenjar
vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada arah
posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil
lender yang berfungsi sebagai pelumas.
Hymen
merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic, tetapi kuat,
dan terletak di sekitar introitus vagina. Kelenjar vestibulum mayor adalah
gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor masing-masing satu pada setiap sisi
orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran
pengeluaran drain setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen
dan labia minor. Kelenjar mensekresi sejumlah kecil lender yang jernih dan
lengket, terutama setelah koitus. Keasaman lender yang rendah (pH tinggi)
Fourchette
Merupakan
lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan
ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina. Suatu
cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan hymen.
Perineum
Perineum
merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Perineum membentuk dasar badan perineum.
b. Genitalia
Interna
Ovarium
Ovarium
memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria. Ukuran dan bentuk setiap
ovarium menyerupai sebuah almon berukuran besar. Dua fungsi dari ovarium adalah
untuk ovulasi dan mmemproduksi hormone. Ovarium juga merupakan tempat utama
produksi hormone seks steroid (estrogen, progesterone, dan adrogen) dalam
jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi wanita
normal.
Tuba
Fallopii
Sepasang
tuba fallopii melekat pada fundus uterus. tuba ini memanjang ke arah lateral,
mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap
ovarium.
Terdapat
4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii, diantaranya :
a)
Infundibulum
Merupakan
bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet dikelilingi
oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.
b)
Ampula
Ampula
ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum
bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
c)
Istmus
Istmus
terletak proksimal terhadap ampula.
d)
Intersitital
Bagian
ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai lumen
berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm.
Uterus
Uterus
merupakan organ brdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir
terbalik yang terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita.
Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen
jaringan ikat, yaitu :
a)
Ligament rotundum
Ligament
rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba fallopii.
Struktur yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin
inguinal pada dua sisi dan mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat.
Ligamin ini memberikan stabilitas bagian atas uterus.
b)
Ligament cardinal
Ligament
ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.
c)
Ligament uterosakral
Ligament
uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan
behubungan dengan tulang sacrum.
Fungsi
dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang kuat pada
dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligament ini, termasuk akibat
tegangan saat melahirkan, dapat menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke
dalam vagina bahkan melewati vagina dan mencapai vulva.
Berdasarkan
fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Fundus
Merupakan
tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.
- Korpus
Korpus
merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.
- Istmus
Merupakan
bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang dikenal sebagai
segmen uterus bawah pada masa hamil.
Tiga
fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium,
kehamilan, dan persalinan.
Vagina
Vagina,
suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakng kandung
kemih dan uretra yang memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di
antara labia minor / vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina condong
ke arah belakang dank e atas.
Cairan
vagina berasal dari traktus genitalia atas dan bawah. Cairan sedikit asam.
Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen memeprtahankan keasaman.
Apabila pH naik > 5, insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus
mengalir dari vagina mempertahnakan kebersihan relative vagina. Oleh karena
itu, penyemporotan cairan ke vagina dalam lingkaran normal tidak diperlukan dan
tidak dianjurkan.
Sejumlah
besar suplai darah ke vagina berasal dari cabang-cabang desenden arteri uterus,
arteri vaginalis, dan arteri pudenda interna. Vagina relative tidak sensitive,
hal ini dikarenakan persarafan pada vagina minimal dan tidak ada ujung saraf
khusus. Vagina merupakan sejumlah kecil sensasi ketika individu terangsang
secara seksual dan melakukan koitus dan hanya menimbulkan sedikit nyeri pada
tahap kedua persalinan.
Daerah G (G-spot)adalah daerah di dinding
vagina anterior di bawah uretra yang didefinisikan oleh Graefenberg sebagai
bagian analog dengan kelenjar prostat pria. Selama bangkitan seksual, daerah G
dapat distimulasi sampai timbul orgasme yang disretai ejakulasi cairan yang
sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra. Fungsi dari vagina adalah
sebagai organ untuk koitus dan jalan lahir
FISIOLOGI
KEPUTIHAN
Keputihan
yang fisiologis dapat terjadi diantaranya oleh karena 1-2 hari sebelum ovulasi,
selama kehamilan, dan sebelum ataupun sesudah hubungan seksual. Mekanisme yang
terjadi 1-2 hari sebelum ovulasi oleh karena terjadi peningkatan esterogen yang
mnyebabkan 2 kejadian yaitu lonjakn hormone LH dan pengenceran cairan serviks.
Pengenceran cairan serviks ini berguna untuk mempermudah sperma dapat mudah
berpenetrasi menembus serviks dan menuju ke ampula tuba. Proses yang serupa
terjadi selama kehamilan tetapi yang menjadi dasar disini adalah peningkatan
esterogen dikarenakan untuk persiapan dan pertumbuhan janin, misalnya persiapan
laktasi pada payudara ibu, Dan peningkatan reseptor oxitosin. Akan tetapi efek
dari keadaan ini secara langsung dapat mengencerkan cairan lendir serviks.
Berbeda dengan sebelumnya, rangsangan sesudah dan sebelum hubungan seksual akan
merangsang sekresi kelenjar diluar labia(bartholini) yang berguna sebagai
pelumasan vagina. Disamping itu vasokongesti pembuluh darah yang terjadi akan
menimbulkan perpindahan cairah kedalam vagina, sehingga menyebabkan vagina
menjadi lebih basah.
1.
Adapun
hal – hal yang menjadi penyebab utama timbulnya keputihan yang patologis adalah
sebagai berikut:
a)
Jamur
Keputihan
yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans umumnya dipicu olehfaktor
dari dalam maupun luar tubuh seperti :
·
Obesitas
/ kegemukan
·
Pemakaian
pil KB
·
Obat-obatan
tertentu seperti steroid, antibiotik
·
Riwayat
diabetes / penyakit kencing manis
·
Daya
tahan tubuh rendah
·
Iklim,
panas, kelembabanSekret yang keluar biasanya berwarna putih kekuningan, seperti
kepala susu (cottagecheese), berbau khas dan menyebabkan rasa gatal yang hebat
pada daerah intim-vulva dansekitarnya sehingga disebut vulvovaginitis. Rasa
gatal sering merupakan keluhan yangdominan dirasakan.
b)
Bakteri
Pada vagina terdapat flora normal
yang terdiri dari bakteri ”baik” yang berfungsi dalamkeseimbangan ekosistem
sekaligus menjaga keasaman / pH yang normal serta beberapa bakteri lain dalam
jumlah kecil seperti Gardnerella vaginalis , mobiluncus, bacteroides
danMycoplasma hominis.
Beberapa keadaan seperti
kehamilan, penggunaan spiral / IUD (intra uterine device),hubungan seksual,
promiskuitas dapat memicu ketidakseimbangan flora normal vaginadimana
pertumbuhan bakteri ”jahat” menjadi berlebihan. Keputihan yang disebabkan oleh
bakteri Gardnerella dsb disebut sebagai bacterial vaginosis / BV. Sebanyak 50%
dari wanitadengan bacterial vaginosis bersifat asimtomatik yaitu tidak memberikan
gejala yang berarti.Keputihan biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan dan
berbau amis (fishy odor). Bautercium lebih menusuk setelah melakukan hubungan
seksual dan menyebabkan darahmenstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan
iritasi daerah vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada
keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atauTrichomonas vaginalis.
c)
Parasit
Infeksi parasit Trichomonas
vaginalis termasuk dalam golongan penyakit menular seksual (PMS) karena
penularan terutama terjadi melalui hubungan seksual namun juga dapatmelalui
kontak dengan perlengkapan mandi, bibir kloset yang telah
terkontaminasi.Keputihan berupa sekret berwarna kuning-hijau, kental, berbusa
dan berbau tidak enak (malodorous). Kadang keputihan yang terjadi menimbulkan
rasa gatal dan iritasi pada daerahintim.
Patofisologi timbulnya bau amis
pada keputihan awalnya didahului oleh pertumbuhanmikroorganisme anaerobik yang
berlebihan disertai produksi enzim proteolitik yang berperan dalam pelepasan
produk biologik seperti poliamina. Produksi zat inimenyebabkan transudasi
cairan vagina dan eksfoliasi sel epitel yg menyebabkan sekretvagina. Bau amis
pada keputihan berasal dari poliamina.
Hubungan antara faktor psikologi
dengan keputihan berkaitan erat dengan persoalanhormonal. Saat stres terjadi,
hormon estrogen mengalami peningkatan produksi sehinggamenstimulasi epitel
vagina dan serviks menghasilkan glikogen lebih banyak dari jumlah normal.
Selain itu saat stres terjadi, daya tahan tubuh mengalami penurunan sehingga
ikutmenambah kerentanan seseorang terserang invasi bakteri.
2.
Patofisiologi
terjadinya keputihan pada skenario
Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat
rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra dengan anus
sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun
virus mudah masuk ke liang vagina. Infeksi juga terjadi karena terganggunya
keseimbangan ekosistem di vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran
kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri
Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan
kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen
merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya.
Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang menentukan suasana
asam di dalam vagina, dengan pH di kisaran 3,8-4,2. Dengan tingkat keasaman
ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen akan mati.
Di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, 95%
Lactobacillus, 5% patogen. Dalam kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri
patogen tidak akan mengganggu. Bila keseimbangan itu terganggu, misalnya
tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun, dan rentan mengalami
infeksi. Ketidakseimbangan ekosistem vagina disebabkan banyak faktor. Di
antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes melitus, antibiotika, darah haid,
cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan
gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause.
Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan
kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan
tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina
berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa
terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan fluor albus, yang berbau, gatal, dan
menimbulkan ketidaknyamanan. Begitu seorang wanita melakukan hubungan seks,
maka wanita tersebut terbuka sekali terhadap kuman-kuman yang berasal dari
luar. Karena itu fluor albus pun bisa didapat dari kuman penyebab penyakit
kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut.
Dalam hal ini trichomonas vaginalis merupakan jenis parasit yang sangat sering
banyak menyebabkan keputihan karena tertular melalui hubungan seks.
3.
Patomekanisme
dari tiap gejala
Bau
tersebut disebabkan oleh adanya amin yang menguap bila cairan vagina lebih
basa. Hal ini akan menyebabkan amin terlepas dari pengikatannya pada protein
dan amin yang mneguap menimbulkan bau yang khas. Gatal merupakan hasil dari
stimulasi zat pruritogen yang berfungsi untuk
pertahanan terhadap bahan atau mikroorganisme sebagai efek dari reaksi
imun. Zat pruritogen akan mengaktifkan serabut saraf aferen dan melanjutkannya
sampai ke korteks untuk dipersepsi. Kejadian ini akan memberikan reflex
menggaruk untuk mengubah aliran potensial aksi saraf dengan mengharapkan adanya
inhibisi minimal terhadap rasa gatal yang ditimbulkan.
Nyeri
adalah mekanisme protektif yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran bahwa
telah atau akan terjadi kerusakan jaringan. Noksilous adalah suatu rangsangan
yang sifatnya dapat menimbulkan nyeri. Rangsangan noksilous tadi akan ditangkap
oleh reseptornya yang disebut nosiseptor. Rangsangan tadi akan diubah menjadi
arus listrik (impuls) melalui proses Transduksi.
Impuls nyeri yang berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP melalui salah
satu dari dua jenis serat aferen. Sinya yang berasal dari nosiseptormekanis dan
termal disalurkan melalui serat A delta yang berukuran besar dan bermyelin
dengan kecepatan sampai 30 meter/detik (jalur nyeri cepat). Impuls dari
nosiseptor polimodal diangkut oleh serat C yang kecil dan tidak bermyelin yang
jauh lebih lambat sekitar 12 meter/detik (jalur nyeri lambat). Setelah itu akan
terjadi penyaluran arus listrik yang dikenal dengan Konduksi. Setelah arus lstrik akan mencapai pada cornu dorsalis
dengan pengeluaran neurotransmiter seperti CGRD, substansi P, dan glutamat maka
terjadilah Transmisi yang nantinya
akan disalurkan pada jalur antero laterak segmen yang berkaitan. Arus listrik
akan disalurkan kebagian atas medulla spinalis hingga sampai pada batang otak
(formatio retikularis) untuk meningkatkan kewaspadaan, ke atas selanjutnya pada
Thalamus hingga terlokalisir pada korteks somatosensorik. Thalamus berfungsi
sebagai persepsi nyeri dan korteks somatosensorik untuk mengetahui lokalisasi
nyeri yang diarasakan oleh tubuh. Sebenarnya akan terjadi Modulasi yaitu pengurangan atau penghambatan rasa nyeri yang
terjadi pada transmisi ke kornu dorsalis dengan menghambat pengeluaran
neurotransmiter nyeri seperti subtansia P. Penghambatan ini melibatkan opiat endogen yang akan menduduki
reseptornya pada ujung presinaps saraf aferen, sehingga subtansia P dikurangi
atau dihambat pelepasannya ke kornu dorsalis. Opiat endogen ini terdiri dari
endorfin, enkefalin dan dinorfin. Mekanisme pengeluaran opiat endogen ini
melibatkan sistem limbik, substansia grisea periakuaduktus dan formatio
retikularis.
4.
Langkah langkah diagnosis
1)
Anamnesis
·
Keluhan
utama
·
Sudah berapa lama ?
·
Banyaknya keputihan yang keluar?
§
Pada
infeksi Trichomonas keputihan yang keluar biasanya sangat banyak
·
Apakah
keputihanya keluar terus menerus atau pada waktu tertentu saja ?
·
Warna keputihan?
§
Pada
keputihan akibat infeksi Trichomonas biasanya keputihan yang keluar berwarna
kuning hijau dan berbusa
§
Keputihan
akibat Candida berwarna putih kental seperti susu,menggumpal
§
Vaginosis
bacterial sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga kekuningan,
keputihan akibat infeksi klamidia berwarna kuning seperti pus.
·
Apakah keputihan berbau atau tidak ?
§
Biasanya
bau pada vaginosis akan bertambah setelah berhubungan seksual, bau keputihan
yang disebabkan Trichomonas sangat khas berbau amis.
·
Keluhan
lainnya
·
Apakah
keputihan disertai gatal ?
·
Apakah
keputihan disertai nyeri ?
·
Nyeri
saat bersenggama ?
·
Nyeri
pinggang?
·
Nyeri
saat kencing?
·
Apakah
pernah keluar darah dari kemaluan di luar darah saat haid ?
·
Riwayat
kebiaaan
§
Tanyakan
kebiasaan mengganti celana dalam?berapa kali dalam sehari?
§
Tanyakan
juga kebiasaan membasuh vagina setelah buang air?
§
Tanyakan
juga kebiasaan menggunakan pencuci vagina ? sabun,bedak atau pengharum vagina
yang lainnya?
§
Perlu
juga menanyakan riwayat berhubungan seksual ?
·
Riwayat
Pengobatan sebelumnya
·
Riwayat
penggunaan kontrasepsi
·
Riwayat
penyakit lainnya
2)
Pemeriksaan fisis genital
Inspeksi
kulit perut bawah, rambut pubis terutama perineum, dan anus. inspeksi dan
palpasi genital eksterna.sebaiknya lakukan pemeriksaan spekulum untuk vagina
dan serviks.pemeriksaan bimanual pelvis,palpasi kelenjar getah bening dan
femoral.
3) Pemeriksaan
Penunjang
·
Kultur
urin (untuk menyingkirkan infeksi bakteri pada traktus urinarius)
·
Sitologi vagina
·
Kultur
sekret vagina
·
Tes
serologis untuk brucellosis dan herpes
·
Pemeriksaan
PH vagina
·
Pap
smear
·
Penilaian
swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH pulasan dengan
pewarnaan gram
5.
Differential
Diagnosis
Gonore
A.
Definisi
Gonore (GO) adalah penyakit
menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh kuman yang disebabkan oleh kuman
yang bernama Neisseria Gonorrhoaea yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum (usus bagian bawah), tenggorokan maupun bagian putih mata (Gonorrhoae
Conjugtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya
terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin
dan menginfeksi selaput didalam panggul sehingga menimbulkan nyeri panggul dan
gangguan reproduksi.
B.
Etiologi
Gonorrhoeae adalah bakteri yang
tidak dapat bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokus gram negatif
dengan ukuran 0,8-1,6 mikro. Bakteri gonokukkus tidak tahan terhadap
kelembaban, yang cenderung mempengaruhi transmisi seksual. Bakteri ini bersifat
tahan terhadap oksigen tetapi biasanya memerlukan 2-10% CO2 dalam
pertumbuhannya diatmosfer. Bakteri ini membutuhkan zat besi untuk tumbuh dan
mendapatkannya melalui transferin, laktoferin dan hemoglobin. Organisme ini
tidak dapat hidup pada daerah kering dan suhu rendah, tumbuh optimal pada suhu
35-37o dan pH 7,2-7,6 untuk pertumbuhan yang optimal.
Gonokokkus terdiri dari 4
morfologi, type 1 dan 2 bersifat patogenik dan type 3 dan 4 tidak bersifat
patogenik. Type 1 dan 2 memiliki pili yang bersifat virulen dan terdapat pada
permukaannya, sedang tipe 3 dan 4 tidak memiliki pili dan bersifat non-virulen.
Pili akan melekat pada mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang.
C.
Tanda
dan gejala
Pada pria, gejala awal biasanya
timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa
tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika
berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan
merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini
menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
Pada wanita, gejala awal bisa
timbul dalam 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak
menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui penyakit
ini hanya setelah mitra seksualnya tertular.
Wanita dan pria homoseksual yang
melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore
pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman disekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya
terbungkus oleh lendir dan nanah.
Pada pemeriksaan dengan anaskop
akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita. Melakukan hubungan
seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bisa
menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan . Jika cairan yang
terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis
gonore).
Bayi baru lahir bisa terinfeksi
oleh gonore dan ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan
pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Pada dewasa, bisa
terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata yang terkena. Jika
infeksi diobati bisa terjadi kebutaan.
Penderita pria biasanya
mengeluhkan sakit pada waktu kencing. Dari mulut saluran kencing keluar nanah
kental berwarna hijau. Setelah beberapa hari keluarnya nanah hanya pada pagi
hari, sedikit dan encer sertah rasa nyeri berkurang. Bila penyakit ini tidak diobati
dapat menimbulkan komplikasi berupa peradangan pada alat kelamin. Padawanita,
penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas atau bahkan tidak menimbulkan
keluhan sama sekali, sehingga wanita mudah menjadi sumber penularan GO. Kadang
penderita mengeluh keputihan dan nyeri waktu kencing.
D.
Patogenesis
Meskipun telah banyak peningkatan
dalam pengetahuan tentang patogenesis dari mikroorganisme, mekanisme molekular
yang tepat tentang invasi gonokokkus ke dalam sel host tetap belum diketahui.
Ada beberapa faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan, inflamasi
dan mukosa. Pili memainkan peranan penting dalam patogenesis gonore. Pili
meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin merupakan alasan mengapa
gonokokkus yang tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia. Antibodi
antipili memblok adhesi epithelia dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit.
Juga diketahui bahwa ekspresi reseptor
transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi full-length
lipo-oligosaccharide (LOS) tampaknya perlu untuk infeksi maksimal 2,3,8,9.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra
dan endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan wanita, elenjar
bartolini, konjungtiva mata dan rectum. Infeksi primer yang terjadi pada wanita
yang belum pubertas terjadi di daerah epitel skuamosa dari vagina.
E.
Komplikasi
Dapat timbul komplikasi berupa
bertolitis, yaitu membengkaknya kelenjar bartolin sehingga penderita sukar
jalan karena nyeri. Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, bila ke
rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus. Selain itu baik pada wanita
atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (seluruh tubuh) ke sendi, jantung,
selaput otak dan lain-lain. Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saatmelahirkan
mata bayi dapat terinfeksi, bia tidak cepat ditangani dapat ditangani dapat
menyebabkan kebutaan.
Infeksi kadang menyebar melalui
aliran darah atau beberapa sendi, dimana sendi menjadi bengkak dan sangat
nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Infeksi melalui aliran darah
juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit,
demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari
satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis). Bisa terjadi infeki
jantung ( endokarditis). Infeksi pembungkus hati (perihepatitis) bisa
menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu.
F.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah dimana ditemukan bakteri penyebab gonore.
Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan
pembiakan di laboratorium. Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum,
diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan.
G.
Pengobatan
1.
Medikamentosa
a)
Penisilin
Yang
paling efektif ialah penisilin G prokain akua. Dosis 4,8 juta unit + 1 gram
probenesid.
b)
Ampisilin
dan amoksisilin
Ampisilin
dosisnya ialah 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan amoksisilin 3 gram + 1 gram
probenesid.
c)
Sefalosporin
Seftriakson
(generasi ke-3) cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m. Sefoperazon dengan dosis
0,50 sampai 1,00 g secara intramuskular. Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal
memberi angka kesembuhan >95 %.
d)
Spektinommisin
Dosisnya
ialah 2 gram i.m. Baik untuk penderita yang alergi penisilin, yang mengalami
kegagalan pengobatan denga penisilin, dan terhadap penderita sifilis karena
obat ini tidak menutupi gejala sifilis.
e)
Kanamisin
Dosisnya
2 gram i.m. Baik untuk penderita yang alergi penisilin, gagal dengan pengobatan
penisilin dan pendeerita sifilis.
f)
Tiamfenikol
Dosisnya
3,5 gram, secara oral. Tidak dianjurkan pada kehamilan.
2.
Non-medikamentosa
Memberikan
pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
a)
Bahaya
penyakit menular seksual.
b)
Pentingnya
mematuhi pengobatan yang diberikan.
c)
Cara
penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan tetapnya.
d)
Hindari
hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom tidak dapat dihindari.
e)
Cara-cara
menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.
Trikomoniasis
A.
Definisi
Penyakit
infeksi saluran urogenital.
Dapat bersifat akut atau kronik serta
dapat terjadi pada wanita dan pria, dimana wanita lebih banyak.
B.
Etiologi
Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
C. Gejala
klinik
·
Duh tubuh vagina kuning kehijauan, berbuih, berbau.
·
Perdarah post coitus, servisitis.
·
Eritem dan oedem pada vagina dan serviks.
·
Pruritus, disuria, dispareunia.
·
Ulserasi, perdarahan punktata pada serviks
Strawberry cerviks Ã
speculum,colpitis makularis Ã
kolposkopi.
·
Nyeri abdomen
·
Lifadenopati
·
Infeksi kel. Bartolini.
D.
Penatalaksanaan
a) Dianjurkan :
Metronidazole 2 gr oral dosis tunggal.
b)
Alternatif : Metronidazole
500 mg 2x/hr à 7 hr.
Metronidazole 2 gr dosis tunggal à 3-5 hr.
Gagal R/ ulangan à metronidazole multidosis à 7 hr (pria).
c) Pengobatan
local : Klotrimazole
krim 1% Ã 7 hr.
Vaginal tablet 100 mg 1 tab/hr à 7 hr.
d)
Pemeriksaan
laboratorium : pH vagina à > 4,5.
Sediaan
langsung duh tubuh Ã
larutan fisiologis Ã
mikroskop.
e)
Pewarnaan gram.
f)
Kultur
Candidiasis
A.
Defenisi
Candidiasis adalah infeksi yang
disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jenis Candida yang menyerang manusia bermacam – macam antara lain C. albicans, C. tropicalis, C. krusei, C.
parapsilosis, C.dubliniensis, C. lusitaniae, C. glabrata. Candida yang
sering muncul adalah Candida albicans.
(ilmu kandungan)
B.
Etiologi
Infeksi Candidiasis pertama kali ditemukan di dalam mulut sebagai thrush yang dilaporkan oleh Franscois
Valleix (1836). Langerbach (1839) menemukan jamur penyebab thrush , kemudian Berhout (1923) memberi nama organisme tersebut
sebagai Candida.
Genus Candida merupakan ragi / flora normal yang hidup pada saluran
pencernaan, saluran alat kelamin wanita, dan orofarings. Dalam peran patogenik,
biasanya Candida terdapat dalam
bentuk tunas dan miselium.
Jenis – jenis Candidiasis berbeda
– beda. Demikian klasifikasinya Candidiasis
berdasar tempatnya menurut Conant dkk. (1971), membaginya sebagai berikut :
·
Kandidiasis
selaput lendir terdiri dari Candidiasis
oral (thrush), Parleche, Vulvovaginitis, Balanitis atau Balanoposititis, Candidiasis mukokutan kronik, dan Candidiasis bronkopulmonar.
·
Kandidiasis
kutis / kulit terdiri dari Lokalisata daerah intertriginosa dan daerah perianal,
Generalisata, Paronikia dan Onikomikosis, Kandidiasis kutis
granulomatosa, dan reaksi id karena
Candida (kandidid) seperti
Endokarditis, Meningitis, dan
Septicemia.
C. Epidemiologi
Candidiasis terdapat diseluruh dunia yang
dapat menyerang semua umur terutama bayi dan orang tua, baik laki – laki maupun
perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Dari warga New Zealand dengan
imun yang rendah tahun 1990 sekitar 15% nya terkena Candidiasis. Namun lebih banyak terjadi pada wanita, karena
terdapatnya Candida sebagai flora
normal dalam saluran alat kelamin wanita dan kenaikan pH pada wanita hamil. Di
New Zealand dari 1009 wanita 19% terkena vaginitis.
Tahun 2002 terjadi kenaikan, menjadi 33% yang terkena vaginitis
D.
Patogenesis
Candida albicans
secara alami dapat ditemukan di dalam membran mukosa mulut dan juga di dalam
vagina. Keberadaannya di dalam tubuh manusia ini dikenal dengan istilah flora
normal. Sebagai flora normall vagina, Candida
albicans tidak hidup sendirian melainkan hidup bersama dengan beberapa
mikroorganisme lainnya
Dalam kondisi normal, kehadiran Candida albicans dalam
tubuh manusia tidak menimbulkan gangguan apapun. Gangguan hanya akan muncul
apabila keseimbangan populasi flora normal ini mengalami perubahan. Entah itu
jumlahnya meningkat dengan pesat ataupun menurun secara drastis. Perubahan
keseimbangan flora normal dalam vagina dapat terjadi karena beberapa hal,
antara lain :
·
Penggunaan alat kontrasepsi oral. Penggunaan alat kontrasepsi oral
ini dapat menyebabkan perubahan kondisi hormonal yang pada akhirnya akan
mempengaruhi derajat keasaman (pH) vagina. Adanya perubahan pH ini akan
mempengaruhi keseimbangan flora normal yang ada di dalamnya.
·
Mengkonsumsi antibiotik (dari golongan tetracycline) secara
berlebihan akan mengganggu keseimbangan flora normal vagina dan berakibat lebih
jauh akan meningkatkan pertumbuhanCandida albicans.
·
Terlalu sering membasuh vagina dengan cairan pembersih vagina juga
akan mematikan flora normal tertentu dalam vagina, sehingga komposisi flora
normal menjadi tidak seimbang.
·
Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dan penggunaan pembalut
yang terlalu sering akan mengurangi aerasi di daerah vagina, sehingga akan
meningkatkan suhu dan kelembaban di sana. Kondisi semacam ini memungkinkan yeast
untuk berkembang biak dengan pesat.
E.
Gejala
Klinis
Gejala
umum yang biasa muncul adalah rasa gatal yang teramat sangat pada vagina bagian
luar, labia mayora (bibir vagina) menjadi kemerahan dan terkadang bengkak,
keluar cairan vagina berwarna putih serupa keju, encer berbintik-bintik
banyak, berbau apek disertai dengan
nyeri saat buang air kecil.
Pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui adanya Candidiasis
adalah pemeriksaan langsung melalui kerokan kulit, sputum, tinja, urin, sekret
vagina yang diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram yang
terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu. Bisa juga dengan pemeriksaan
biakan, yaitu bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa
sabouraud, Lalu diberi antibiotik (mencegah pertumbuhan bakteria), disimpan
pada suhu 37’C selama 24 jam. Kemudian identifikasi Candida.
F.
Diagnosis
Pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui adanya Candidiasis
adalah pemeriksaan langsung melalui kerokan kulit, sputum, tinja, urin, sekret
vagina yang diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram yang
terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu. Bisa juga dengan pemeriksaan
biakan, yaitu bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa
sabouraud, Lalu diberi antibiotik (mencegah pertumbuhan bakteria), disimpan
pada suhu 37’C selama 24 jam. Kemudian identifikasi Candida.
Pemeriksaan biakan: bahan yang
akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar
ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37ºC, koloni tumbuh setelah
24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans
dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.
G.
Pengobatan
1)
Sistemik
a)
tablet
nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap oleh usus.
b)
Ketokonazol,
bila dipakai untuk kandidosis vagina dosisnya 2 x 200 mg selama 5 hari (untuk
orang dewasa)
c)
Itrakonazol:
bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginitis dosis tunggal 300 mg (untuk orang
dewasa)
2)
Topical
a) larutan ungu gentian ½ - 1% untuk
selaput lender, 1 – 2 % untuk kulit, dioleskan sehari 2x selama 3 hari.
b) nistatin: berupa krim, salap,
emulsi.
c) Amfoterisin B
Mengobati
Candidiasis tidak dapat memberantas
raginya. Pengobatan hanya mengendalikan jamur agar tidak tumbuh berlebihan.
Pengobatannya dengan menghilangkan faktor predisposisi dan pengobatan lokal
atau sistemik. Banyak dokter yang memakai pengobatan lokal dahulu karena
timbulnya efek samping lebih kecil dibanding pengobatan sistemik. Juga risiko Candida menjadi resistan terhadap obat
lebih rendah.
Pengobatan lokal diberikan pada tempat infeksi. Dapat menyebabkan rasa pedas atau gangguan
setempat. Bisa berupa olesan, cairan, supositoria, dan oral. Untuk contoh kita
ambil pengobatan pada Candidiasis oral
dengan gentian violet / nistatin salep, obat ini dioleskan tiga kali sehari
selama 14 hari atau dengan lozenges yang dilarutkan dalam mulut.
Pengobatan sistemik dilakukan jika pengobatan lokal tidak berhasil atau
jika infeksi menyebar pada bagian tubuh yang lain, dengan pemberian Amfoterisin
B yang diberikan melalui infus. Efek samping obat ini adalah masalah ginjal dan
anemia, demam, panas dingin, mual, muntah dan sakit kepala.
Candidiasis dapat kambuh. Obat anti-jamur
jangka panjang dapat menyebabkan resistansi. Ragi dapat bermutasi sehingga obat
tersebut tidak lagi berhasil
H.
Pencegahan
Tidak
ada cara untuk mencegah Candidiasis.
Obat – obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah Candidiasis karena menyebabkan Candida
menjadi kebal terhadap obat-obatan. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat
menjaga agar Candida tetap seimbang.
Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART).
I.
Prognosis
Pemberian
obat antijamur singkat tidak bekerja pada satu dari lima wanita. Dokter akan
menilai pengobatan telah gagal jika gejala tidak hilang dalam waktu 7 sampai 14
hari. Jika hal ini terjadi, dokter mungkin menyarankan Anda untuk
mengambil dosis antijamur reguler untuk pemeliharaan. Studi terbaru
menunjukkan strategi tersebut dapat secara signifikan membantu mengurangi
kekambuhan.
Bacterial Vaginosis
A.
Defenisi
Bacterial Vaginosis
(BV) adalah suatu gangguan pada flora saluran vagina yang menyebabkan keluarnya
sekret berbau, putih-abu-abu, dan encer. BV hanya mengenai perempuan dan saat
ini belum ada bukti bahwa penyakit ini ditularkan secara seksual antara
pasangan heteroseks.
B.
Etiologi
Penyakit
Vaginosis Bakterialis (BV) disebabkan oleh Haemophilus
vaginalis atau yang sekarang dikenal dengan nama Gardnerella vaginalis. Perubahan nama ini atas dasar hasil
penyelidikan mengenai fenotopik dan asam dioksi-ribonukleat. Tidak mempunyai
kapsul, tidak bergerak, dan berbentuk batang negatif-Gram atau variabel-Gram.
Tes katalase, oksidase, reduksi nitrat, indole, dan urease semuanya negatif.
Kuman ini bersifat anaerob fakultatif.
C. Epidemiologi
Penyakit
Vaginosis Bakterialis (BV) lebih sering ditemukan pada wanita yang memeriksa
kesehatannya daripada vaginitis lainnya. Frekuensi bergantung pada tingkatan
sosial ekonomi penduduk. Penyelidikan epidemiologi BV jarang dilakukan,
sedangkan kriteria mikrobiologi dan klinis yang tepat belum jelas. Terdapat
hubungan antara infeksi G. Vaginalis dengan
ras, promiskuitas, stabilitas marital, dan kehamilan sebelumnya. Pada
penggunaan AKDR dapat ditemukan serta diikuti infeksi G. Vaginalis dan kuman anaerob negatif-Gram.
D. Patogenesis
Patogenesis
BV sampai sekarang masih belum jelas. BV disebabkan oleh faktor-faktor yang
mengubah lingkungan asam normal di vagina menjadi keadaan basa yang mendorong
pertumbuhan berlebihan bakteri-bakteri penghasil basa. Lactobacilli acidophillus adalah bakteri berbentuk batang
positif-Gram, yang menghasilkan asam laktat dari karbohidrat. Laktobasil adalah
bakteri predominan di vagina dan membantu mempertahankan sekresi vagina yang
bersifat asam. Faktor-faktor yang mengubah pH melalui efek alkalinisasi antara
lain adalah mukus serviks, semen, darah haid, mencuci vagina (douching),
pemakaian antibiotik, STI, dan perubahan hormon saat hamil dan menopause.
Faktor-faktor ini mungkin meningkatkan pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mycoplasma
hominis, dan bakteri anaerob. Metabolisme bakteri anaerob menyebabkan
lingkungan vagina menjadi basa yang menghambat pertumbuhan laktobasilus dan
mendorong pertumbuhan bakteri lain.
E. Gejala
Klinis
Wanita
dengan BV akan mengeluh adanya duh tubuh dari vagina yang ringan atau sedang
dan berbau tidak enak (amis), yang dinyatakan oleh penderita sebagai
satu-satunya gejala yang tidak menyenangkan. Bau lebih menusuk setelah senggama
dan mengakibatkan darah menstruasi berbau abnormal. Iritasi daerah vagina atau
sekitar vagina (gatal, rasa terbakar) kalau ditemukan, lebih ringan daripada
yang disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis atau C. albicans. Sepertiga
penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar, dan seperlima timbul kemerahan dan
edema pada vulva. Nyeri abdomen, dispareunia, atau nyeri waktu kencing jarang
terjadi, dan kalau ada karena penyakit lain. Di samping itu, sekitar 50%
penderita BV bersifat asimtomatik.
F. Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan :
·
Duh
tubuh vagina berwarna puti-abu-abu, homogen, dan berbau.
·
Pada
sediaan basah secret vagina terlihat leukosit sedikit atau tidak ada, sel
epitel banyak, dan adanya kokobasil kecil-kecil yang berkelompok. Adanya sel
epitel vaginal yang granular diliputi oleh kokobasil sehingga batas sel tidak
jelas, yang disebut clue cells. Pada pewarnaan Gram dapat dilihat batang-batang
kecil negative-Gram atau variable-Gram yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan
banyaknya sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.
·
Bau
amin setelah diteteskan 1 tetes larutan KOH 10% pada secret vagina. Tes ini
disebut juga tes Sniff (tes amin).
·
pH
vagina 4,5 – 5
·
Pemeriksaan
kromatografi
·
Perbandingan suksinat dan laktat meninggi sedangkan asam
lemak utama yang dibentuk adalah asam asetat
·
Pemeriksaan
biakan
·
Koloni sebesar 0,5 – 2 mm, licin, opak dengan tepi yang
jelas, dan dikelilingi zona hemolitikbeta.
·
Tes
Biokimia
·
Reaksi oksidase, indol, dan urea negative, menghidrolisis
hipurat dan kanji. Untuk konfirmasi harus disingkirkan infeksi karena T. Vaginalis dan C. albicans.
G. Kriteria
Diagnosis
Menurut
AMSEL (1983), dengan ditemukannya 3 diantara 4 gejala yakni pH vagina lebih
besar dari 4,5; duh tubuh vagina yang homogen, putih dan melekat; tes amin yang
positif; dan adanya clue cells pada
sediaan basah (sedikitnya pada 20% seluruh sel epitel) sudah cukup untuk
menegakkan diagnosis.
CLUE CELL
H. Penatalaksanaan
1. Secara
topikal, gunakan :
·
Krim Sulfonamida tripel sebagai acid cream base dengan pH 3,9 dipakai setiap hari selama 7 hari.
Namun, kesembuhan hanya sementara, yakni selama penggunaan pengobatan topical.
·
Supositoria vaginal berisi tetrasiklin atau yodium povidon
76%
2. Secara
sistemik, berikan : (1) & (3)
·
Metronidazol 2-3x500mg tiap hari selama 7 hari atau
Tinidazol 2x500mg selama 5 hari
·
Amoksisilin/ampisilin dengan dosis 4x500mg peroral selama
5 hari. Pemberian ampisilin dan tetrasiklin merupakan predesposisi timbulnya
Candidiasis vaginal.
6.
Pencegahan
penyakit yang dapat menyebabkan keputihan.
a)
Biasakan
membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke
belakang.
b)
Pola
hidup sehat yaitu diet yang seimbang, istirahat yang cukup, hindari rokok dan
alkohol serta hindarai stres yang berkepanjangan.
c)
Selalu
setia pada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom untuk mencegah
penularan penyakit menular.
d)
Selalu
menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak
lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat,
hindari pemakainan celana yang terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti
pembalut, pentylainer pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
e)
Penggunaan
cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora
normal vagina. Jika perlu lakukan konsultasi medis dahilu sebelum menggunakan
cairan pembersih vagina.
f)
Hindari
pengguanaan bedak talkum, tissue, atau sabun pewangi pada daerah vagina karena
dapat menyebabkan iritasi.
g)
Hindari
pemakian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan
mandi. Sedapat mungkin tidak duduk diatas kloset di Wc umum atau biasakan
mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya.
7.
Keputihan
dalam perspektif Islam
Keputihan
dalam bahasa fiqih termasuk kategori Wady (Al Wadii), yaitu cairan kental
berwarna putih, biasanya keluar setelah kencing. Para ulama sepakat bahwa
keputihan adalah najis. Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah Rodhiyallaahu'anha:
"Sesungguhnya keputihan itu (Al
Wadii) yang keluar setelah kencing, maka cucilah kemaluannya, berwudhu dan
tidak perlu mandi."(HR. Ibnu Al Mundzir).
Dari
Ibnu Abbas Rodhiyallaahu'anhuma: "Mani,
Wadi dan Madzi. Jika (keluar) Mani, maka mandilah. Adapun bila (keluar) Madzi
atau Wadi, maka cukup dengan berwudhu."(HR. Al Atsram dan Imam
baihaqi).
Dalam
hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi disebutkan: "Adapun bila (keluar) Wadi atau Madzi, maka cucilah kemaluannya
dan berwudhu seperti wudhunya sholat."
Dari
dua hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa seseorang yang keluar Mani, saat
hendak melaksanakan sholat mesti mandi janabah. Adapun sesorang yang keluar
Madzi atau Wadi, maka cukup dengan berwudhu dan tidak perlu mandi janabah.
Pertanyaan
selanjutnya, bila keputihan tersebut mengenai pakaian maka sebagaimana hadits
Asma binti Abu Bakar Rodhiyallaahu'anhuma, ia berkata: "Telah datang seorang wanita kepada
Rosuulullaahi Shollallaahu A`laihi Wasallam, lantas wanita tersebut bertanya:
Salah seorang diantara kami bajunya terkena darah haidh, apa yang mesti kami
perbuat? Rasul menjawab: Gosoklah (noda itu) dengan jari tangan, basuhlah
dengan air, setelah itu ia telah boleh memakainya (kembali) untuk sholat.(HR.
Bukhori/ I / hal. 66 dan Muslim / I / hal. 240 / no. 110).
Menurut
hadits diatas bahwa cara membersihkan najis yang mengenai pakaian adalah dengan
mencucinya. Hal ini juga sejalan dengan firman Allaah Subhaanahu Wa
Ta`ala: "Dan pakaianmu bersihkanlah."(Surah
Al Mudatsir: 4)
Menurut
Imam Syafi'i, bahwa ada dua kategori sesuatu itu disebut najis. Pertama, bila
sesuatu itu keluar dari dalam vagina, maka ia najis. Seperti, darah haidh,
istihadhoh, air kencing dan keputihan. Kedua, bila sesuatu itu di luar vagina,
maka yang demikian itu tidak termasuk najis.
Mengenai
seorang wanita yang terus-terusan mengalami keputihan, menurut Imam Abu hanifah
ada keringanan (rukhshah), yaitu pakaian yang terkena keputihan tidak perlu di
cuci. Hal ini disamakan dengan wanita yang mengalami Istihadhoh, namun tetap;
baik yang keputihan ataupun Istihadhoh mesti berwudhu setiap hendak
melaksanakan sholat.
Berikut
definisi dari keempat cairan di atas, yang dari definisi tersebut bisa dipetik
sisi perbedaandi antara mereka:
a)
Kencing:
Masyhur sehingga tidak perlu dijelaskan, dan dia najis berdasarkan Al-Qur`an,
Sunnah, dan ijma’
b)
Wadi:
Cairan tebal berwarna putih yang keluar setelah kencing atau setelah melakukan
pekerjaan yang melelahkan, misalnya berolahraga berat. Wadi adalah najis
berdasarkan kesepakatan para ulama sehingga dia wajib untuk dicuci. Dia juga
merupakan pembatal wudhu sebagaimana kencing dan madzi.
c)
Madzi:
Cairan tipis dan lengket, yang keluar ketika munculnya syahwat, baik ketika
bermesraan dengan wanita, saat pendahuluan sebelum jima’, atau melihat dan
mengkhayal sesuatu yang mengarah kepada jima’. Keluarnya tidak terpancar dan
tubuh tidak menjadi lelah setelah mengeluarkannya. Terkadang keluarnya tidak
terasa. Dia juga najis berdasarkan kesepakatan para ulama berdasarkan hadits
Ali yang akan datang dimana beliau memerintahkan untuk mencucinya.
d)
Mani:
Cairan tebal yang baunya seperti adonan tepung, keluar dengan terpancar
sehingga terasa keluarnya, keluar ketika jima’ atau ihtilam (mimpi jima’) atau
onani (wal ‘iyadzu billah), dan tubuh akan terasa lelah setelah mengeluarkannya.”
Pendapat
lain : Tapi, Syaikh Muhammad al-Utsaimin menambahkan, untuk wanita yang selalu
keluar cairan keputihan ini, bahkan di dalam shalat sekalipun, maka hukumnya
tidak merusak wudhunya dan shalatnya tetap sah. Artinya, jika wanita tersebut sudah
berwudhu dan shalat, lalu keluar cairan keputihan dalam keadaan shalat, maka
shalatnya tetap sah. Argumentasi beliau adalah menyamakan kedudukannya dengan
orang yang menderita penyakit beser ( selalu keluar cairan kencing dari
kelaminnya dan seringkali tanpa ia sadari ). Kondisi seperti ini
tak membuat shalat orang tersebut batal.
Kesimpulannya,
menurut Syaikh Utsaimin adalah, jika hanya keluar sesekali saja, itu harus
dibersihkan dan membatalkan wudhu dan shalat. Namun, jika cairan itu sangat
sering keluar, maka hal itu tidak membatalkan shalat karena sudah berada di
luar kemampuan dia.
Pendapat
yang lebih kuat dikemukakan oleh Syaikh Mushthafa al-Adawy dalam Jami’ Ahkam
an-Nisa’ ( hlm. 67-68 ). Beliau berpendapat, cairan keputihan tersebut tidak
termasuk najis. Alasannya, pertama : tidak ditemukannya dalil yang menajiskan
cairan tersebut. Kedua, keterangan bahwa setiap yang keluar dari dua jalan (
dubur dan kelamin ) adalah najis hanyalah kesimpulan para ulama. Tak ada
keterangan dari al-Quran dan Sunnah yang tegas menyebutkan bahwa setiap yang
keluar dari dua jalan itu najis. Ketiga, cairan jenis tersebut keluar dari
saluran rahim dan bukan keluar dari saluran kencing yang sifatnya najis.
Keempat, menganalogikan keputihan dengan darah istihadhah. Darah istihadhah
hukumnya tidak membatalkan shalat. Wanita hanya diharuskan untuk berwudhu
setiap kali hendak shalat atau mandi dengan menjama’ shalatnya. Jika darah
istihadhah saja yang juga merupakan penyakit tidak membatalkan shalat, demikian
pula halnya dengan darah keputihan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Doenges Marilynn E, Moorhuse mary
F, geissler Alice C. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ke tiga, Penerbit Buku
Kedokteran. 1999.
2. Fisiologi Tubuh Manusia Laurralee
sherwood hal. 156-157-158.
8.
Ilmu
kandungan 2011
9.
Fiqih Sunah, Sayid Sabiq, Jilid
I, hal. 23-26
Al Fiqhu Al Islami wa Adilatuhu, Dr. Wahbah
Zuhaily, jilid I, hal. 366-370
Terima kasih untuk berbagi informasi dengan kami , Setelah membaca artikel Anda saya menjadi sangat tertarik dengan blog yang Anda kelola
ReplyDeleteThis is the best pages I visit glad to be in your yard this remarkable I found your page on google
ReplyDeleteObat Herbal Kanker Kelenjar Getah Bening
Cara Menyembuhkan Kista Ovarium
Obat Tradisional Kanker Kelenjar Getah Bening
Obat Kanker Kelenjar Getah Bening Tradisional
Cara Mengobati Kanker Kelejar Getah Bening
Thank you for the information gan, may be useful for all of us.
ReplyDeleteGreetings from us:
Links We wish Beneficial For Information About Health.
Obat Herbal Hipertensi
Obat Herbal Ginjal Bocor Terampuh
Pengobatan Tradisional Hipertiroid
Cara Mengobati Ambeien Berdarah Secara Alami
Obat Herbal Komplikasi Terbaik
We Wait Further Information gan ....
I hope every day is always presented with information like this .
ReplyDeleteObat Herbal Untuk Menyembuhkan Jantung Iskemik
Eye Care Softgel Green World
Pengobatan Alami Untuk Menghilangkan Keloid Yang Ampuh
Cara Ampuh Mengatasi Sembelit Secara Alami
Apakah Benjolan Di Ketiak Itu Berbahaya ?
So very interesting and good information that you provide on this Friday thanks.
ReplyDeleteAhlinya Obat Ambeien
Cara Alami Mengobati Penyakit Gondok Tanpa Operasi
Cara Alami Menguruskan Badan Dengan Cepat
Obat Herbal Tulang Keropos
Cara Mengatasi Kegemukan Yang Alami
This is a very wonderful page happy to visit your page I found your page from google
ReplyDeleteObat Tradisional Maag Kronis
Obat Tradisional Sinusitis Kronis
Excellent information and very useful gan. Greetings from us.
ReplyDeletewe are waiting for further information.
Pengobatan Alami untuk Menghilangkan Benjolan Kelenjar Di Leher
Penyebab umum Nyeri Pada Sendi dan Cara Mengobatinya
Obat Herbal untuk Menyembuhkan Nyeri atau Sakit Lutut
Obat Herbal untuk Menghilangkan Benjolan Di Mulut Rahim
Very nice information. I am happy to read it and hopefully useful to me
ReplyDeleteAgen Resmi Jelly Gamat Qnc Kabupaten Halmahera
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Ternate
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Tidore Kepulauan
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Manokwari Papua Barat
Delighted with the site this one because it always gives the latest information thanks .
ReplyDeleteCara Ampuh Menyembuhkan Perut Mules Secara Alami
Cara Menghilangkan Amandel Pada Anak Tanpa Operasi
Cara Menyembuhkan Infejsi Vagina Vaginitis
Pengobatan Alami Menyembuhkan Penyakit Jantung Koroner
9 Gejala Kanker Ginjal Dan Tips Perawatannya
So very impressive once the article I read on this day, thank you.
ReplyDeleteCara Menghilangkan Bruntusan Di Wajah Secara Alami
Penyakit Lepra (Kusta) Menular Atau Tidak
Cara Mengobati Radang Sendi Pergelangan Kaki Secara Alami
Cara Menyembuhkan Kreatinin Tinggi Pada Ginjal
Pengobatan Alami Diabetes Melitus
Artikel yang manarik, sukses terus gan!!
ReplyDeleteObat Kencing Batu Terbaik 100% Alami Tanpa Operasi
Tanaman Obat Herbal Untuk Menyembuhkan Kencing Batu
JPantangan Makanan dan Minuman Penderita Kencing Batu
Obat Batu Empedu Terbaik Ampuh Tanpa Operasi
Cara Ampuh Menghancurkan Batu Empedu Tanpa Operasi
Rambut Jagung Bisa Meluruhkan Batu Empedu
Thank you for the information. This is amazing and helpful. I like it.
ReplyDeleteObat Radang Telinga Paling Ampuh Terbukti Aman
Cara Mengatasi Nyeri Pada Telinga Secara Alami
Waspadai Bahaya Ketulian Akibat Radang Telinga Tengah
Inilah Penyebab Radang Telinga Dan Cara Menyembuhkannya Terbukti Ampuh
3 Tanaman Untuk Mengobati Radang Telinga 100% Ampuh
Thank you very much for the presentation of the information you gave this afternoon.
ReplyDeleteObat Herbal Untuk Menyembuhkan Hernia Tanpa Operasi
Cara Alami Mengobati Mata Keratitis
Cara Ampuh Menyembuhkan Emfisema Secara Alami
Ciri Atau Gejala Awal Penyakit Hipertensi
Pengobatan Alami Untuk Menyembuhkan Hemoptisis
Information is very useful and can add insight, happy to be on your page, thanks to the information you shared. Good luck always!!
ReplyDeleteCara Alami Mengatasi Penyakit Varikokel
Cara Alami Mengatasi Penyakit Tuberkulosis
Obat Varikokel Herbal Terbaik 100% Alami Manjur
Cara Alami Menghilangkan Benjolan Dibawah Dagu Sekitar Leher
Cara Mengatasi Kurap Di Kulit Kepala Dengan Obat Herbal
Highly qualified sites at all and is very useful thanks.
ReplyDeleteCara Ampuh Menghilangkan Mata Ikan Dengan Bawang Putih
Obat Tradisional Infeksi Usus Yang Ampuh
Obat Tradisional Batuk Yang Tak Kunjung Sembuh
Gejala Usus Buntu
Jelly Gamat Kapsul
articles that you create are always interesting to watch and this is very useful. always passion and success continue
ReplyDeletePengobatan Tradisional Patah Tulang
Alternatif Pengobatan Penyakit Kulit Herpes
Obat Flek Paru-Paru Untuk Anak Yang Aman
Agen Resmi Jelly Gamat QnC
Cara Ampuh Mengobati Penyakit Efusi Pleura
Cara Ampuh Mengobati Ejakulasi Dini Secara Alami
Obat Ejakulasi Dini Tradisional
The information you provide on this site so very nice thank you .
ReplyDeleteCara Alami Menyembuhkan Pterygium Tanpa Operasi
Cara Mengatasi Buta Warna Dengan Cepat Dan Alami
Ramuan Tradisional Untuk Menurunkan Hipertensi Secara Alami
Tanda Atau Gejala Penyakit Turun Berok
Makanan Yang Bisa Mengatasi Nyeri Otot
semoga bermanfaat ^_^
ReplyDeleteCara Mengeluarkan Lendir Di Paru-Paru
Cara Mengobati Hepatitis
Obat Anemia Kurang Darah
Obat Herbal ISPA
Obat Tradisional Infeksi Tulang
Very nice , useful and also beautiful sites visited today thanks .
ReplyDeletePenyebab Penyakit Syaraf Kejepit Di Pinggang
Cara Menyembuhkan Hernia Yang Alami Dan Ampuh
Cara Alami Mengobati Penyumbatan Usus
Cara Mengatasi Radang Otot Tendon Secara Alami
Pengobatan Alami Untuk Menyembuhkan Penyempitan Tulang Belakang
we are waiting for the latest information, thank you
ReplyDeleteObat Kanker Tenggorokan Stadium 3
Obat Alami Kanker Usus
Cara Mengobati Pengapuran Tulang Belakang
Cara Mencegah Penyakit Kanker Mulut
the information is always in waiting finally there is also a thank you for presenting today.
ReplyDeletePengobatan Tradisional Ambeien Tanpa Operasi
Manfaat Lidah Buaya Untuk Usus Kotor
Obat Alami Untuk Mengobati Kaligata
Cara Alami Mengobati Hepatitis A Kronik
Obat Kardiovaskuler Alami Paling Ampuh
Thanks for this wonderful information, I am very glad to have read and found out. greetings :-)
ReplyDeleteMengetahui Anemia Aplastik dan Cara Pengobatannya
Obat Aneurisma Aorta Tradisional
Penyebab Anemia Defisiensi Besi
2 TAnaman Obat Tradisional Ginjal bocor ampuh 100% Alami
Walatra Gamat Emas Kapsul
Afternoon presentation is very interesting, thanks to the dish.
ReplyDeleteBahaya Penyakit Hipertensi Dan Pemicunya
Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Batu Empedu
Buah Yang Baik Untuk Penderita Usus Buntu
Obat Alami Untuk Ginjal Polikistik
Obat Herbal Untuk Mengobati Kolera
Thanks very much its very useful information
ReplyDeleteYour article is very useful, hopefully it can help others who want to know it.
ReplyDeleteBiaya Operasi Kista Ginjal
Thanks for information
ReplyDeletecara mengobati benjolan di payudara secara alami
cara mengobati benjolan di leher secara alami
obat benjolan di leher anak terbukti ampuh
Articles that make the visitor feel like visiting again.
ReplyDeleteCiri-Ciri Infeksi Luka Yang Berbahaya
Thank you for our good cooperation, hopefully it can be even better.
ReplyDeleteBahaya Kista Ginjal
Sharing information is beautiful. Thank you for an interesting article discussion
ReplyDeleteObat Sakit Kepala Berlebihan
Bahaya Sariawan Berkepanjangan
do you like fishing? let's see our website.
ReplyDeleteEssen Ikan Mas Paling Jitu
Your article is very interesting
ReplyDeleteEssen Ikan Lele Babon
Thank you for the information you provided is very helpful, hopefully you can provide other interesting information.
ReplyDeleteUmpan Ikan Lele Malam Hari Harian dan Galatama