Apa yang terbiasa, kemudian menjadi bagian yang menyatu dalam harimu..
Apa yang menjadi kebiasaan, rasanya tak perlu mengingat lagi kapan dia bermula
yang terbiasa dan membiasakan adalah bagaimana kau menjalaninya dan penerimaan yg kau dapatkan.
Yg menjadikan dirimu terbiasa , biasanya bukan hal-hal biasa
Tapi perlakuan2 istimewa yg kau dapatkan dari orang2 biasa yg luar biasa..
Seperti hari ini...
Apa yang menjadi kebiasaannya rupanya hampir menjadi terlupa, atau bukan hampir , tapi memang lupa...
Ataukah saking terbiasanya aku sehingga tidak terbiasa sehari tanpa suaranya?
Aku memang terbiasa selalu di bangunkan via telpon hanya untuk sekedar memastikan sudah sholat subuh ?
Meski nyatanya aku telah bangun lebih awal..
Aku memang terbiasa selalu ditanyakan "bagaimana hari ini ?" Baikkah
? Punya cerita apa ?" Meski nyatanya setiap hari tak ada hari yg
terlampau indah untuk dibagi
Jam kepulanganku dari kampus selalu kau tunggu hanya untuk sekedar
menerima jawaban sms "aku capeek hari ini" atau "hari ini mengesalkan,
aku mau istirahat" ! Meski nyatanya tidak semestinya aku mengumbar
kesedihanku padamu,
Meski nyatanya masih ada hal lebih baik yang bisa aku ceritakan padamu selain mengeluh mengeluh dan mengeluh..
ah itu hanya menambah pikiranmu saja...
Atau ketika malam, terbiasa menerima telponmu "sudah makan ? Makan
apa ?pakai sayur gak ?" Yang kemudian diikuti jawaban2 biasa sambil lalu
"iya udah,pakai nasi, nggak"
Atau terbiasa menerima telpon ketika dirundung kesedihan mendalam.
Meski nyatanya belum kuceritakan , aduhai kau begitu pintar mngetahui
lebih awal pedihnya hati belahan jiwamu disini..
Terbiasa dihibur, terbiasa diberi nasihat, terbiasa dimarahi ini itu
,jangan begini jangan begitu bila menurutmu tidak sesuai kaidah... Ya
Seperti biasanya
Dan hari ini, tak ada missed call untuk memastikanku bangun, kau tak
menghubungiku ? Tumben.. tak juga menanyakan kabarku, makan dan
minumku, atau bagaimna hari ini kulalui , atau sms untuk sekedar bilang
"mba lagi apa ? Sibuk ?" Ya begitu Seperti biasanya..
Yang terbiasa, yg sdh menjadi kebiasaaan ketika terjeda saja sehari rupanya tak enak rasanya.
yg kulakukan hanya perlu bertanya "ada apakah dengannya ?" Dia sedang sibuk apa?" Kenapa tak menghubungiku ?
Eh aku lupa seharusnya aku bertanya "bagaimana kabarmu ? Lagi apa ?
Atau semua pertanyaan2 yg pernah kau lontarkan ke aku.., ya seperti
biasanya
Hari ini aku menunggu telponmu..
Hingga warna langit menjadi jingga abuabu...
dan akhirnya kudengar suaramu...
Heeiii..,tanpa kau minta nanti aku akan menceritakan yg indah2
buatmu, aku akan pamer kalau hari ini makan begitu banyak sayur ,begitu
pikiranku
Eh Ternyata bidadari surgaku ini sedang sibuk... :') dan tak bisa mendengar cerita ku barang 5 menit saja.
Dan kini liatlah senyumku setelah mendengar suaramu, ternyata kau
baik2 saja :') tak sakit, tak kurang apapun, suaramu kering, aku tahu
engkau lelah, tapi kau masih menyelipkan kata "makan dan minum susu yg
banyak,jangan terllu sering makan pentolan,jgn sampai sakit nak"
Dan kau masih mengkhawatirkanku ? (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ )"
Ah ummi kenapa engkau begitu peduli ? Bahkan padaku yg kadang terlupa mengingatmu..
Benarlah kata lagu : "kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang
masa.., hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari
dunia"
Baru sadar, ternyata aku lebih sedikit bertanya dibanding engkau,
Dan yg biasa itu mana ?
Seharusnya itu menjadi kebiasaanku jg bukan ?
Aduhai ummiku yg doanya merupakan rahmat buatku...
Apalah aku ini, hanya seorang yg lemah, apalah aku ini tanpamu, buat makan saja masih nadah...
Apalah aku ini, belum jadi org yg bisa memapah
Aduhai ummi, maafkanlah buah hatimu ini
Di lain hari, jangan tinggalkan kebiasaan mesra itu, aku hanya belum terbiasa kehilangannya,
rasa di dada yg bergumuruh setiap mendengar "mba lagi apa ? Ummi
ganggu ? Sibuk ya ?" Seharusnya aku lebih terbiasa untuk menanyakan hal
serupa padamu...
Maafkan aku ummi, atas segala kekuranganku,untuk semua waktu yang
terlalu sedikit untukmu, semoga yg satu ini bukan jadi kebiasaan..
Jaga kesehatan mi, kalau naik motor jangan lupa pake jaketmu, Semoga
sehat selalu engkau disana, tunggulah anakmu di pintu rumah kita....
Kini, biarkan rasa "biasa" itu terus tumbuh di keseharian kita..,
agar kisah kita menjadi luar biasa dari kisah kisah biasa yang pernah
ada
Yang terbiasa merindu
Fida
Makassar 23 mei 2013 pukul 17:10 wita (malam menjelang ujian final repro)
No comments:
Post a Comment