Pendahuluan Fibroadenoma adalah kelainan
berupa tumor jinak pada payudara yang sering pada wanita muda dan muncul
sebagai benjolan pada payudara. Kebanyakan wanita pada usia dibawah 30 tahun.
Awalnya fibroadenoma muncul sebagai hasil dari proliferasi yang tidak normal
pada payudara yang disebabkan oleh fluktuasi hormonal. Fibroadenoma berhubungan
dengan peningkatan resiko dari kanker payudara, terutama ketika terdapat perubahan
fibrokistik, atau riwayat keluarga dengan kanker payudara.(1, 2)
Tumor ini biasanya terdiri dari
komponen stroma dan jaringan epitel. Meskipun fibroadenoma merupakan tumor
jinak, tetapi ini bisa berhubungan dengan peningkatan resiko dari kanker
payudara yang invasif. Perubahan morfologi yang didapatkan pada fibroadenoma
adalah hialinisasi, kalsifikasi, osifikasi dan timbulnya giant cells multinucleated yang bersifat reaktif. Pertumbuhan dari
fibroadenoma di stimulasi oleh beberapa faktor yaitu estrogen, progesteron,
kehamilan, dan laktasi, sering timbul sebagai massa yang dapat di raba dengan
ukuran sampai 3 cm dan mungkin akan berubah dan mengecil pada saat
menopaus. (2, 3)
II.
Insidens & Prevalensi
Fibroadenoma pada wanita dapat
mengenai pada berbagai usia, tetapi puncak insiden yaitu pada usia dua atau
tiga dekade pada masa kehidupan. Fibroadenoma dilaporkan terjadi pada 7%-13%
pada wanita remaja pada pertengahan usia 20 tahun dimana ditemukan saat
pemeriksaan klinis. Prevalensi fibroadenoma pada kelompok usia ini pada
populasi umum dilaporkan 2,2% dan menurun pada usia yang lebih tua.(3, 4)
III.
Anatomi & Fisiologi
Pria dan wanita keduanya memiliki
payudara, normalnya, kelenjar payudara lebih berkembang pada wanita. Kelenjar
payudara pada wanita merupakan system reproduksi sekunder, tapi pada pria tidak
berfungsi secara aktif, hanya memiliki sebagian kecilnya saja. Kontur dan
volume payudara terdiri dari lemak subkutaneus, kecuali saat kehamilan dimana
kelenjar payudara membesar dan penyusunan jaringan kelenjar yang baru. Pada
masa pubertas 8-15 tahun, payudara wanita normalnya berkembang karena perkembangan
kelenjar dan peningkatan deposit lemak. Ukuran payudara dan bentuk tergantung
pada genetik, ras, dan factor makanan. Batas lingkaran payudara luasnya mulai
dari tepi lateral dari sternum sampai garis mid axillaris secara transversal,
dan dari kosta II sampai VI secara vertikal. Sebagian kecil payudara melekat
pada muskulus pektoralis mayor terhadap fossa axillaris, membentuk ekor axilla.
2/3 dari payudara berada pada permukaan pektoral yang membungkus pektoralis
mayor, dan yang lainnya berada pada permukaan yang membungkus muskulus serratus
anterior. Diantara payudara dan permukaan pektoral merupakan daerah bebas yang
disebut bursa retromamma. Kelenjar payudara melekat kuat pada dermis oleh
ligamentum suspensorium yang berada pada bagian atas kelenjar payudara.(5)
Vaskularisasi payudara
Payudara
dihubungkan dengan dinding thorax dan strukturnya berhubungan dengan extremitas
atas, sehingga banyak vaskularisasi antara lain:(5)
o Lateral
: a. Thoracic superior (cabang I dari a. axillaris), a. Thoracoacromialis (cabang
II dari A. axillaris), a. Thoracica lateral dan a. Subscapularis
o Medial
: percabangan a. Thoracica interna
o A.
Intercostales II-IV (cabang penetrasi ke
dinding thorax)
Innervasi payudara
Nervus yang menginervasi
payudara adalah cabang anterior dan lateral cutaneus dari n. Intercostal IV-VI.
Cabang ini melalui fascia pectoralis profunda yang membungkus m. Pectoralis
major dari kulit. Cabang ini membawa serabut saraf sensoris pada kulit dari
payudara dan serabut saraf simpatis untuk pembuluh darah serta otot polos yang
menutupi kulit dan papilla mammae.(5)
Sistem Limfatik
Payudara
Sekitar 75 % melalui pembuluh limfe payudara bagian
lateral dan superior menyalurkan ke nodus axillaris (pectoral, humeral,
subscapula, central dan apikal). Sebagian dari
sisanya khususnya regio medial mammae mengalirkan ke nodus parasternalis
profunda hingga dinding thorax anterior dan berhubungan dengan arteri Thoracica interna. Pembuluh limfe dari regio inferior mammae mengalirkan ke nodus limfe
abdominal (nodus phrenicus inferior).(5)
Pembuluh limfe dari Nodus axillaris mengalirkan limfe ke
nodus infraclavivula serta supraclavicula dan
membentuknya menjadi trunkus subclavia limfatikus. Pembuluh limfe dari
nodus parasternalis akan masuk ke
trunkus bronchomediastinal.(5)
Perkembangan
payudara
Payudara normal yang belum
berkembang terdiri atas jaringan kelenjar dan jaringan fibrosa yang dikenal
sebagai stroma. Jaringan kelenjar memproduksi susu dan berada pada alveoli.
Sekelompok alveoli membentuk lobules yang akan membentuk duktus dan duktus akan
berakhir di putting. Perkembangan payudara berlangsung 3-5 tahun dan melibatkan
peningkatan penimbunan lemak, dan penyusunan duktus dan lobulus baru.
Perkembangan ini distimulasi oleh estrogen yang berasal dari siklus seksual wanita
bulanan, estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara ditambah
dengan deposit lemak untuk member massa pada payudara. Selain itu, pertumbuhan
yang jauh lebih besar terjadi selama keadaan kadar estrogren yang tinggi pada
kehamilan, dan kemudian hanya jaringan kelenjar saja yang berkembang sempurna
untuk pembentukan air susu.(1, 6)
IV.
Etiologi & Patologi
Fibroadenoma merupakan lesi jinak
yang berasal dari duktus lobular dari payudara yang selalu timbul pada wanita
dengan usia produktif. Faktor resiko yang diperkirakan berhubungan dengan
kejadian fibroadenoma yaitu: usia menstruasi pertama, usia menopause, usia saat
melahirkan anak pertama, jumlah kelahiran, penggunaan kontrasepsi oral, dan
konsumsi makanan buah dan sayuran.(7)
Perkembangan payudara normal
dimulai dengan formasi mammary ridge
pada saat embryogenesis. Pembesaran payudara pada bayi normalnya akan
menghilang di usia 3-6 bulan setelah lahir. Setelah itu, jaringan payudara yang
tersisa akan menetap sampai pada saat pubertas. Perkembangan payudara akan
terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis, seperti progesteron,
estrogen, adrenal dan hormon lain.(1)
Fibroadenoma
merupakan lesi hiperplasia dari komponen payudara yang berhubungan dengan
kelainan dari proses maturasi payudara. Fibroadenoma sering terjadi selama masa
menarche (15 – 25 tahun) karena di usia tersebut terjadi peningkatan
perkembangan dari struktur lobus serta duktus oleh karena respon payudara
terhadap stimulus hormonal yang berlebihan. Hiperplasia ini dapat terjadi
setiap saat dan bisa mengenai fase normal dari
perkembangan payudara.(8)
V.
Diskusi
A. Gambaran
Klinis
Kejadian Fibroadenoma
paling sering terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan kesehatan atau check up.
Biasanya penderita datang dengan keluhan adanya benjolan pada payudara dengan
ciri khas massa yang soliter ± 1-2 cm . Walaupun massa tersebut dapat berlokasi
di seluruh bagian payudara namun lebih sering bertempat di payudara kiri bagian
kuadran superolateral. Massa Fibroadenoma biasanya licin, bergerak, tidak
lunak, tidak nyeri dan konsistensinya elastis. Selain itu, ditemukan bahwa lesi
fibroadenoma berkembang dengan cepat dan kadang – kadang mencapai ukuran yang
sangat besar yang dipengaruhi oleh stimulasi hormonal. Tumor ini tidak
menginfiltrasi jaringan sekitar.(8)
Fibroadenoma merupakan kelainan
pada perkembangan payudara. Beberapa bentuk lain daripada fibroadenoma yaitu: Giant fibroadenoma,juvenile fibroadenoma, fibroadenoma
pada masa kehamilan dan masa laktasi, dan fibroadenoma multiple. Giant fibroadenoma didefinisikan sebagai
fibroadenoma yang ukuran diameternya lebih dari 5 cm, dan atau fibroadenoma
yang beratnya lebih dari 500 g. Juvenile
fibroadenoma merupakan giant
fibroadenoma yang terjadi pada wanita muda atau remaja. Dari semua kasus
fibroadenoma, terdapat 0,5%-4% yang ditemukan sebagai juvenile fibroadenoma. (9, 10)
B. Gambaran
Radiologi
Ultrasonografi Mammae
Ultrasonografi
merupakan media yang sangat bermanfaat untuk pemeriksaan tumor benigna payudara
khususnya untuk membedakan massa solid atau kista. Keuntungan pemeriksaan Ultrasonografi
ialah :(11)
a. Tidak menggunakan sinar pengion, jadi tidak
ada bahaya radiasi.
b. Pemeriksaannya bersifat non-invasif, relatif
mudah dikerjakan, cepat dan dapat dipakai berulang – ulang serta biayanya
relatif rendah.
Ultrasonografi
terutama berperan pada payudara yang padat yang biasanya ditemui pada wanita
yang muda, dimana tumor payudara ini kadang – kadang sulit ditemukan dengan
mammografi. Gambarannya pada mammografi dan Ultrasonografi hampir sama, tetapi
mikrokalsifikasi tak dapat dikenal dengan Ultrasonografi. Ultrasonografi
juga dapat mengenali adanya pembesaran kelenjar aksiler yang sulit teraba
secara klinis.(11)
Indikasi
Ultrasonografi
-
Wanita < 28 tahun dengan benjolan yang jelas pada
payudara harus dievaluasi dengan Ultrasonografi
karena lesi tersebut mungkin merupakan fibroadenoma.
-
Differensiasi kista dari bentuk solid;
-
Bukan merupakan modalitas screening.
Nilai ketepatan Ultrasonografi
untuk lesi kistik adalah 98-100%, sedangkan untuk lesi solid seperti
fibroadenoma adalah 75-85%.(11)
Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan yang sensitif dan
spesifik yang dapat digunakan secara rutin pada pemeriksaan payudara.
Mammografi menggunakan radiasi ionisasi dengan radiograf dengan dua posisi
yakni Mediolateral Obliq (MLO) dan Cranio Caudal (CC). (1, 14)
Mammografi digunakan sebagai modalitas diagnostik untuk
mengetahui payudara yang sehat atau sebagai skrining untuk indentifikasi adanya
kelainan pada payudara. Selain itu, mammografi juga dapat membedakan lesi
benigna dan maligna dengan observasi mikrokalsifikasi.(1, 14)
Tujuan utama pemeriksaan mammografi adalah untuk mengenal
secara dini keganasan pada payudara. Berdasarkan penyelidikan, jika mammografi
dan ultrasonografi dipakai bersama – sama dalam prosedur diagnostik, maka akan
diperoleh nilai ketepatan diagnostik sebesar 97%. Apabila kedua teknik tersebut
dipergunakan secara tersendiri akan diperoleh nilai ketepatan diagnostik untuk
mammografi sebesar 94%, sedangkan Ultrasonografi
hanya 78%.(11)
Mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai
jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglandular yang relatif sedikit
dan ini biasanya ditemukan pada wanita dewasa di atas umur 40 tahun, yang pada
umur tersebut kekerapan akan terjadinya
keganasan makin meningkat. Hal ini disebabkan mammografi memiliki dosis radiasi
yang kecil.(11)
Peranan mammografi menjadi berkurang pada payudara yang
mempunyai jaringan fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada
wanita muda dibawah 30 tahun. Oleh karena itu, diagnosis fibroadenoma pada
wanita muda agak terbatas.(1, 11, 14)
1. Adanya
benjolan pada payudara
2. Adanya
rasa tidak enak pada payudara
3. Pada
penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan keganasan payudara
4. Pembesaran
kelenjar aksiler yang meragukan
5. Adanya
penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer
Gambar
5. Mammografi. Terdapat
kalsifikasi dengan gambaran “popcorn” yang berhubungan dengan fibroadenoma.
Dapat juga terlihat jaringan lunak disekitarnya.(12)
Gambar 7 : Gambaran
normal payudara kiri potongan mediolateral obliq (MLO) pada mammografi. M.
Pectoralis (A) terlihat dari axilla ke bagian posterior papilla mammae.
Kelenjar Inframammaria (B) terlihat jelas dan papilla mammae terlihat dari arah
samping.(15)
Gambar
8. Giant fibroadenoma. Daerah kiri craniocaudal pada mammogram memperlihatkan massa
besar yang berbatas tegas pada kuadran luar dari payudara.(13)
VI.
Diagnosis Banding
Kista Payudara
Kista payudara merupakan massa dengan batas yang jelas, ditemukan pada wanita di usia antara 35-50 tahun. Kista payudara jarang terjadi setelah menopouse, jika tidak ada hormon pengganti yang digunakan. Kista dapat didiagnosis secara akurat dengan menggunakan Ultrasonografi, biasanya tidak pernah mengalami transformasi menjadi maligna.(15)
Gambar 9 : Breast Cyst.
A.
Pada mammogram dengan posisi Cranio
Caudal memperlihatkan adanya massa pada wanita di usia 50 tahun (garis panah
putih). Massa mempunyai batas yang jelas.
B. Dengan
menggunakan USG tampak lesi yang berbentuk bulat, struktur anechoic
dengan batas tegas disertai posterior enhancement (garis panah putih). (15)
VII.
Penatalaksanaan
Fibroadenoma sebagai tumor jinak payudara, maka harus
memberikan alasan untuk tidak melakukan terapi eksisi dan diharapkan dapat
mengalami kemunduran secara spontan karena menurut pakar Cant et al dapat
mengalami kemunduran secara spontan dalam waktu 1-3 tahun, tetapi harus betul
memastikan bahwa massa tersebut adalah fibroadenoma. selain itu, terapi
konservatif dapat menjamin kesembuhan dari penderita.(8)
Terdapat literatur yang percaya bahwa fibroadenoma masih
dapat dipertahankan dengan terapi management konsevatif. pada wanita dengan
usia lebih dari 35 tahun, harus dilakukan
mammografi. Karena insiden dari kanker payudara meningkat seiring
bertambahnya usia. Oleh karena itu dianjurkan dua pendekatan, yakni : (8)
a. Untuk
wanita yang didiagnosis sebelum berusia 35 tahun, dianjurkan management
konservatif dengan persyaratan follow up tiap 6 bulan untuk mendeteksi adanya
perubahan lesi. Follow up harus terus dilakukan secara berkelanjutan hingga
mengalami regresi yang komplit. Namun, jika hingga berusia >35 tahun belum
regresi spontan atau tidak terjadi perubahan, maka harus dioperasi eksisi.
penderita dengan riwayat keluarga kanker payudara juga disarankan untuk biopsi
eksisi segera setelah didiagnosis.(8)
b. Untuk
wanita yang dideteksi fibroadenoma pada usia >35 tahun, dan telah dilakukan
semua modalitas diagnostik (misalnya mammografi) yang menunjang diagnosis maka
harus dilakukan follow up 6-12 bulan. hal ini karena tumor benigna dapat
mengalami perubahan dan dapat menghindari operasi. namun, jika tidak ada
perubahan, maka harus diterapi eksisi.(8)
1. Inability
untuk berdiferensiasi antara proses benigna dan maligna
2. Peningkatan
ukuran massa pada tiap seri pemeriksaan (follow up)
3. Lokasi
di periareolar
4. Permintaan
pasien.
VIII.
Prognosis
Jarang terjadi transformasi dari fibroadenoma menjadi
kanker. fibroadenoma sering mengalami resolusi, didukung dengan pendekatan
konservatif dan management follow up.(8)
Pada sebuah studi yang diikuti oleh wanita muda menginjak
29 tahun, mengalami regresi atau resolusi yang komplit dari fibroadenoma
berkisar 16-59%. Selain itu, life time bagi penderita fibroadenoma kurang lebig
5 tahun. 50% diantaranya tidak mengalami regresi spontan, setengahnya tidak
mengalami perubahan sedangkan 25% diantaranya bertambah ukurannya selama follow
up. Wanita dengan fibroadenoma mempunyai resiko yang cukup tinggi resiko kanker
payudara pada kehidupan ke depannya. benjolan yang tidak dieksisi harus selalu
difollow up secara rutin dengan pemeriksaan fisik dan tes imaging, serta
mengikuti anjuran dokter.(1, 8)
IX.
Bi-Rads
Pada tahun 2000 Institut Belanda
untuk Peningkatan Perawatan Kesehatan
telah memilih untuk menggunakan Payudara Imaging Pelaporan dan Data
System (BI-rads) untuk pencitraan payudara.(17)
BI-rads adalah alat jaminan
kualitas yang dirancang untuk membakukan pelaporan mamografi, mengurangi
kebingungan dalam interpretasi pencitraan payudara, dan memfasilitasi
pemantauan hasil.(17)
Laporan Organisasi
Sistem pelaporan ini dirancang
untuk memberikan pendekatan yang terorganisasi untuk interpretasi citra dan
pelaporan.(17)
1. Penjelasan indikasi untuk
penelitian.
2. Penjelasan komposisi payudara.
3. Penjelasan setiap temuan yang
signifikan.
4. Perbandingan dengan penelitian
sebelumnya.
5. kesimpulan ke kategori
penilaian akhir.
6. Memberikan rekomendasi
manajemen.
Ketika Anda menggambarkan
penggunaan lesi standar BI-rads deskriptor untuk Mamografi, Ultrasonografi dan
MRI. Jika modalitas pencitraan tambahan ditambahkan, maka perlu menyebutkan
jenis dan dasar pemikiran untuk masing-masing modalitas.(17)
Jika lebih dari satu modalitas pencitraan
yang dilakukan, misalnya Ultrasonografi dengan Mamografi atau dengan MRI,
laporan terintegrasi dengan penilaian didasarkan pada tingkat tertinggi
kecurigaan harus digunakan.(17)
Bila Anda menggunakan modalitas
lebih, selalu pastikan, bahwa Anda berurusan dengan lesi yang sama. Misalnya
lesi ditemukan dengan Ultrasonografi tidak harus sama dengan temuan mammografi
atau fisik. Pencitraan mammografi kadang-kadang diulang dengan spidol pada lesi
ditemukan dengan Ultrasonografi dapat membantu.(17)
Kategori Penilaian Akhir
Pemeriksaan diagnostik negatif
adalah salah satu yang negatif, dengan temuan jinak atau mungkin jinak (BI-rad
1, 2 atau 3). Dalam BI-rad 3 ahli radiologi lebih memilih untuk membangun
stabilitas lesi dengan tindak lanjut jangka pendek. Dalam evaluasi BI-rad 3,
tingkat keganasan lesi harus merupakan pemeriksaan diagnostik yang positif
yaitu salah satu yang memerlukan diagnosis jaringan (BI-rad 4 dan 5). Dalam
BI-rad 4 ahli radiologi memiliki perhatian yang cukup untuk melakukan biopsi
(2-95% kemungkinan keganasan). Dalam BI-rad 5 kemungkinan keganasan harus>
95%.(17)
Kategori 0 Perlu
Evaluasi Pencitraan tambahan dan / atau Mammogram Sebelum Untuk Perbandingan:
BI-rad 0 digunakan ketika
pencitraan evaluasi lebih lanjut (misalnya pandangan tambahan atau
Ultrasonografi) atau pengambilan film sebelumnya diperlukan. Ketika pencitraan
tambahan selesai, penilaian akhir dibuat. Selalu mencoba untuk menghindari
kategori ini dengan segera melakukan pencitraan tambahan atau mengambil film-film
lama sebelum pelaporan. Bahkan lebih baik untuk memiliki film-film lama sebelum
memulai pemeriksaan.(17)
Gambar 10. BI-rad 0 pada screening . setelah pemeriksaan Ultrasonografi
memungkinkan dapat dilakukan penilaian akhir.(17)
BI-rad 1 Negatif:
Tidak ada yang mengomentari.
Payudara simetris dan tidak ada massa, distorsi arsitektur atau kalsifikasi
mencurigakan yang hadir.(17)
BI-rad Kategori 2.
BI-rad 2 penemuan tumor jinak:
Seperti BI-rad 1, ini adalah
penilaian yang normal, tapi di sini, penafsir memilih untuk menggambarkan
temuan jinak dalam laporan mamografi. Pembesaran, kalsifikasi fibroadenoma,
kalsifikasi sekretorik ganda, lemak yang mengandung lesi seperti kista minyak,
lipoma, galactoceles dan mixed-density
hamartomas semua memiliki penampilan khas jinak, dan secara yakin dapat diberi
label. Penafsir juga dapat memilih untuk menggambarkan kelenjar getah bening intramammary, kalsifikasi vaskular,
implan atau distorsi arsitektur jelas terkait dengan operasi sebelumnya,
sementara masih menyimpulkan bahwa tidak ada bukti keganasan dengan mammografi.(17)
BI-rad 3 Temuan
Mungkin jinak - Initial pendek-Interval Follow-Up Disarankan:
Temuan ditempatkan dalam kategori
ini harus memiliki kurang dari 2% risiko keganasan. Hal ini tidak diharapkan
untuk berubah selama interval follow-up, tetapi ahli radiologi akan lebih
memilih untuk membangun stabilitas. Lesi tepat ditempatkan dalam kategori ini
meliputi:
·
Massa
yang tak teraba, dibatasi pada mammogram dasar (kecuali dapat ditunjukkan untuk
menjadi kista, kelenjar getah bening intramammary, atau temuan jinak lainnya),
·
Focal
asimetri yang menjadi kurang padat pada tampilan tempat kompresi
·
kluster
kalsifikasi yang belang-belang.
Gambar 13. 3b BI-rad 3. Tak teraba
tajam didefinisikan lesi dengan sekelompok kalsifikasi belang-belang.(17)
Awal tindak lanjut jangka pendek
adalah mammogram unilateral pada 6 bulan, maka pemeriksaan tindak lanjut
bilateral pada 12 bulan dan 24 bulan setelah pemeriksaan awal. Jika temuan menunjukkan
tidak ada perubahan dalam menindaklanjuti penilaian akhir diubah menjadi BI-rad
2 (jinak) dan tidak ada tindak lanjut lebih jauh yang diperlukan.(17)
Gambar
14. Tindak
lanjut pada 6, 12 dan 24 bulan menunjukkan tidak ada perubahan. Penilaian akhir
berubah menjadi Kategori 2.(17)
Jika lesi BI-rad 3 menunjukkan
perubahan selama masa tindak lanjut, maka akan berubah menjadi BI-rad 4 atau 5
dan tindakan yang tepat harus diambil.(17)
BI-rad 4.
Abnormalitas yang mencurigakan Abnormalitas - Biopsi Harus Dipertimbangkan:
BI-rad 4 disediakan untuk temuan
yang tidak memiliki keganasan penampilan klasik tetapi memiliki berbagai
kemungkinan keganasan (2 - 95%). Dengan pengelompokan Kategori 4 menjadi 4A, 4B
dan 4C, dianjurkan bahwa probabilitas yang relevan untuk keganasan
diindikasikan dalam kategori ini sehingga pasien dan dokter nya dapat membuat
keputusan tindakan.(17)
Gambar 15. Kategori 4: Ada kelainan yang mencurigakan untuk keganasan, namun lesi jinak, meskipun tidak mungkin, kemungkinan (untuk jaringan misalnya kelenjar ektopik dalam payudara heterogen).(17)
BI-rad 5 Sangat
sugestif dari Keganasan. Aksi yang tepat Harus Diambil:
BI-rad 5 merupakan temuan kanker
payudara klasik, dengan kemungkinan lebih dari 95% keganasan. BI-rad 5
mengandung lesi yang satu tahap perawatan bedah dapat dipertimbangkan tanpa biopsi
awal. Namun, saat ini manajemen onkologi mungkin memerlukan pengambilan sampel
jaringan perkutan, misalnya, ketika pencitraan sentinel node termasuk dalam
perawatan bedah atau ketika neoadjuvant kemoterapi diberikan.(17)
BI-rad 6 Dikenal
Keganasan Biopsi Terbukti. Aksi yang tepat Harus Diambil :
BI-rad 6 dicadangkan untuk lesi
diidentifikasi pada studi pencitraan dengan bukti biopsi keganasan sebelum
terapi definitif. Kategori ini telah ditambahkan ke klasifikasi karena
terkadang pasien diobati dengan neo-adjuvant kemoterapi. Selama pengobatan
tumor mungkin kurang terlihat, sementara masih Anda tahu Anda berurusan dengan
kanker.(17)
Daftar Pustaka
14. Howlett DC, Ayers B. The breast. The
hands-on guide to imaging. USA: Blackwell; 2004. p. 129-36.
17. Zonderland H. BI-RADS: Intorduction to the Breast Imaging
Reporting and Data System. The Radiology Assistant : BI-RADS [serial on the
Internet]. 2006: Available from: http://www.radiologyassistant.nl/.
No comments:
Post a Comment