I.
DEFINISI
Psoriasis
adalah penyakit pada kulit dengan inflamasi yang bersifat kronik dan residif
yang ditandai dengan adanya bercak eritem, berbatas tegas, dengan skuama yang
bervariasi ukurannya.(1)
II.
ETIOLOGI
Penyebab dari psoriasis
belum diketahui secara jelas, namun ada faktor-faktor yang telah dipelajari dan
berperan penting pada kejadian psoriasis. (2)
1. Faktor
pencetus
Banyak faktor-faktor
yang dapat mencetuskan munculnya psoriasis. Antara lain trauma, infeksi dari
streptokokus, obat-obatan, cahaya matahari, zat metabolik, psikis, alkohol dan
merokok, HIV/AIDS.(2)
Trauma
atau biasa disebut fenomena Khoeber adalah salah satu faktor pencetus munculnya
psoriasis. Reaksi Khoebner akan muncul biasanya 7-14 hari setelah perlukaan.
Dilaporkan insidensnya antara 38-76% pada pasien dengan diagnosis psoriasis.(2)
Gambar 1. Fenomena
Khoebner, psoriasis karena adanya trauma. (diambil dari kepustakaan 2)
Infeksi dari streptokokus juga berperan
penting dalam kejadian psoriasis. Pengobatan dengan rifampisin dan penisilin
mampu menghilangkan lesi kulit.(2)
Ada beberapa obat yang dapat menyebabkan
psoriasis diantaranya obat anti malaria, agen beta andregenik blok, obat anti
inflamasi non steroid, ACE inhibitor, dan penghentian kortikosteroid.(2)
Beberapa pasien juga mengalami psoriasis
yang terprovokasi oleh cahaya matahari dan menyebabkan psoriasis eksaserbasi
pada daerah yang terkena cahaya matahari di musim panas.(2)
Gambar 2. Psoriasis yang dipicu
oleh cayaha matahari
(diambil dari kepustakaan 2)
Pada faktor metabolik onset awal yang
muncul pada penderita berjenis kelamin perempuan, pada masa pubertas dapat
diprovokasi dengan terapi estrogen atau pada masa setelah kehamilan akan
menyebabkan terjadinya psoriasis. Hipokalsemia juga bisa menyebabkan psoriasis.
Telah dilaporkan kasus paratiroidektomi menyebabkan psoriasis, khususnya
psoriasis pustular.(2)
Hasil studi di UK, lebih dari 60% sampel
dari pasien psoriasis percaya bahawa stress merupakan salah satu faktor
pencetus munculnya psoriasis.(2)
1. Faktor
genetik
Penelitian di jerman, resiko ialah 14%
jika salah satu orang tua mengalami psoriasis, jika keduanya meningkat jadi
41%, dan 6% jika satu saudara yang terkena psoriasis, dan hanya 2% jika tidak
ada orang tua atau saudara yang terkena psoriasis.(2)
I.
PATOGENESIS
Patogenesis dari psoriasis dapat dilihad
dari berbagai sudut pandang :
1. Lesi
yang muncul
Lesi
awal yang ditandai dengan udem, dan infiltrasi sel pada dermis lapisan teratas.
Kemudian terjadi peningkatan aktivitas metabolik dari sel epidermis pada
stratum korneum, peningkatan sintesis DNA, peningkatan jumlah sel mast dan
makropag, dan peningkatan degranulasi sel mast. Di bagian tengah lesi terdapat
“zona marginal” dengan peningkatan ketebalan dermis, peningkatan parakeratosis,
infiltrasi perivaskuler oleh limposit dan makrofag tanpa eksudasi yang masuk ke
epidermis.
2. Sel
yang berperan
Sel yang berperan yaitu: sel T (CD4+,
CD8+, CD25+), NK sel, sel dendritik, sel langerhans, sel
dendritik epidermis inflamasi, sel dendritik epidermal, sel dendritik
plasmasitoid, sel mast dan makrofag, neutrofil, keratinosit, sel endotel dan
fibroblast.
3. Molekul
yang berperan
Molekul yang berperan yaitu: sitokin dan
kimokins, mediator imun, eicosanoid, faktor pertmbuhan, protease, intergrin,
dan sinyal transduksi.
II.
DIAGNOSIS
A.
GAMBARAN
KLINIS
Psoriasis
vulgaris selalu di identifikasi dengan gambaran bercak kemerahan dan berskuama
dengan ukuran yang bermacam-macam. Lokasi munculnya biasa berada di bagian
ekstensor dari ekstremitas yaitu siku dan lutut. Biasa juga muncul pada kulit
kepala dan lumbosakral. Gejala subjektif berupa rasa gatal dan panas yang
menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien.(1, 3)
No comments:
Post a Comment